Issue lingkungan makin hari makin sensitif. Industri yang melakukan pencemaran bisa dituntut secara hukum. Setiap industri yang akan membuang limbah cairnya, wajib memenuhi bakumutu limbah cair, yang tertuang dalam KepMenLH No.51/MenLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri.
Masing-masing industri memiliki bakumutu sendiri. Misalnya Industri Pupuk Urea. Parameter Limbahnya, harus memenuhi ketentuan, BOD maks.100 mg/L, COD maks, 250 mg/L, Minyak dan Lemak maks.15 mg/L, Amonia total maks. 50 mg/L. Debit limbah nya maks 15m3/Ton Produk. Umumnya, dipabrik pupuk seperti ini, kadar amoniak (NH3) dalam air limbahnya sangat tinggi.
Di industri-industri yang lain, selain kadar N yang tinggi, logam berat juga sering terdapat dalam air buangannya. Sedangkan untuk logam berat ini, aturannya sangat-sangat ketat. Secara umum, kandungan Air Raksa (Hg) yang boleh terdapat dalam air limbah yang dibuang ke lingkungan adalah 0.002 mg/L, Pb maks.0.1 mg/L, Cd maks. 0.05 mg/L.
Nah, alam sebenarnya sudah menyediakan cara untuk menurunkan kadar N dan Logam Berat yang tinggi ini. Yaitu Mikroorganisme. Cuma, permasalahannya, mikroorganisme yang mana ????. Ada milyaran mikroorganisme dialam ini.
Nah, disinilah Science memegang peranan. Kami telah meanfaatkan ilmu pengetahuan untuk mengisolasi mikroorganisme yang dapat menurunkan kadar N total dalam limbah cair industri. Mikroorganisme ini akan sangat membantu industri-industri pupuk yang pasti mempunyai kadar N tinggi dalam air buangannya, karena proses pembuatan pupuk melibatkan Amonia (NH3). Juga pabrik-pabrik lain yang menghadapi masalah dengan N tinggi dalam limbah cairnya.
Kami juga telah berhasil mengisolasi Mikroorganisme yang dapat menyerap logam berat seperti Hg, PB, Cd, dll, yang terdapat dalam air limbah industri.
Beri kami waktu untuk melakukan penelitian singkat mengenai karakteristik limbah cair Anda, agar kami dapat memformulasikan komposisi mikroorganisme yang optimum dan spesifik untuk limbah cair Anda.
