Kami akan menerapkan ilmu pengetahuan anugrah Allah SWT untuk menyuburkan dan meningkatkan produksi tanah pertanian, meremediasi tanah tercemar minyak, reklamasi lahan bekas tambang, dan pengolahan limbah cair industri Anda.

Minggu, 13 Maret 2011

MORGANIK-SR

MORGANIK-SR (MARROS ORGANIK SOIL RECONDITIONER), adalah pupuk pembenah tanah yang berguna sekali untuk mengembalikan sifat fisis dan biologis lahan pertanian Anda, karena engandung C-organik tinggi (min 17%), dan unsur hara lengkap (sesuai Permentan No. 28/Permentan/SR.130/5/2009), diperkaya dengan MARROS Bio-Activa.

Di Indonesia, tingkat kesuburan lahan di bagi dalam kelompok berikut ini : Lahan Subur (12%), Lahan Dengan Kesuburan Sedang (46%) dan Lahan Tidak Subur (41%). Sedangkan lahan yang digunakan untuk pertanian/perkebunan adalah 74.5% dari keseluruhan lahan yang ada di Indonesia (Sumber: http://books.google.co.id/books?id=1nh91WJY4J0C&pg=PT79&lpg=PT79&dq=Tingkat+kesuburan+lahan+pertanian/perkebunan&source=bl&ots=e-VQGEpY5d&sig=WVXdmrHa5EQUp7QipwshGhcIjMU&hl=id&ei=VcR7TfjmGsm4rAeq3aW0BQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=7&ved=0CDkQ6AEwBjgK#v=onepage&q=Tingkat%20kesuburan%20lahan%20pertanian%2Fperkebunan&f=false )
Beberapa indikator yang memprihatinkan hasil evaluasi perkembangan kegiatan pertanian hingga saat ini, yaitu : (1) tingkat produktivitas lahan menurun, (2) tingkat kesuburan lahan merosot, (3) konversi lahan pertanian semakin meningkat, (4) luas dan kualitas lahan kritis semakin meluas, (5) tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan pertanian meningkat, (6) daya dukung likungan merosot, (7) tingkat pengangguran di pedesaan meningkat, (8) daya tukar petani berkurang, (9) penghasilan dan kesejahteraan keluarga petani menurun, (10) kesenjangan antar kelompok masyarakat meningkat ( http://www.diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/berita/detailberita/110).  
MORGANIK-SR, akan berperan untuk menanggulangi poit (1), (2) dan (4) diatas, dan penanggulangan point-point selanjutnya akan mengikuti.
Gunakan MORGANIK-SR untuk mengembalikan dan menjaga kesuburan dan produktifitas lahan pertania/perkebunan Anda.
MORGANIK-SR juga dapat di applikasikan untuk me-reklamasi lahan bekas tambang.

Kontak kami segera Tenaga Ahli kami untuk konsultasi via telp:087870140732  atau tulis e-mail ke : marroslestari@yahoo.com.

BIOGAS-PUPUK ORGANIK TERPADU


Biogas
Biogas dapat dihasilkan dari Kotoran Sapi. Secara teoritis, 1 Kg Kot-Sapi dapat menghasilkan Biogas antara 0.023  -  0.040 m3 (rata-rata : 0.0315 m3), dan maksimal sebesar  0.06 m3 sehingga untuk 250 Ton Kotoran Sapi per hari, akan dihasilkan minimal (250,000 Kg/Hari * 0.0315 m3/Kg) = 7,875 m3 / Hari., atau maksimal sebesar 14.400 m3/Hari.   
Setiap 1 m3 Biogas Murni, dapat menghasilkan 1.25 KWh sampai 2.24 KWh energy listrik, ini berarti, untuk 4,252 m3 Biogas/Hari, akan dapat dihasilkan energy listrik minimal sebesar (4252 m3/Hari * 1.25 KWh/m3) = 5,315 KWh/Hari atau 1,940,203 KWh/Tahun dan maksimal sebesar 18.62 KWh/Hari.
Jumlah energi listrik sebesar ini dapat meng-cover biaya listrik PLN sebesar : Minimal Rp. 1,261,132,031.-/Tahun dan maksimal sebesar : Rp. 3,985,000,000.-/Tahun. (Asumsi, harga listrik PLN = Rp. 650/KWh, operasional 365 hari per tahun).  
Biaya pembangunan Biogas Plant + Pembangkit Listrik + Power Distribution System + Buildings akan menelan biaya sebesar : Rp.50,000,000,000.- (Lima puluh milyar rupiah).
Lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik ini min. 2 Ha.

Pupuk Organik Granul  (POG) dan Pupuk Organik Cair (POC)
Residu fermentasi Kot-Sapi yang dihasilkan dari proses pembangkitan Biogas, dapat di jadikan bahan baku untuk Pupuk Organik, maupun salah satu bahan baku untuk Pupuk Semi Organik.
Untuk setiap 1 Ton Kot-Sapi yang difermentasi untuk menghasilkan Biogas, akan memberikan sludge (sisa fermentasi) sebagai berikut :
Padatan dengan Kadar Air 60% = 0.26 Ton dan Cairan (Moisture 99%) sebanyak 0.66 Ton untuk setiap bahan Ton Kotoran Sapi yang digunakan dalam memproduksi Biogas..  Untuk bahan baku biogas sebanyak 250 Ton/Hari, akan dihasilkan sebanyak 66 Ton (dengan kadar air sebesar 60%) residu padat, untuk di jadikan bahan baku pupuk organik.
Apabila sludge ini diolah menjadi pupuk granul, kadar airnya harus diturunkan sampai 10% dengan jalan pengeringan, sehingga akan didapatkan bobot kering sebesar 33 Ton/Hari.
Untuk membuat Pupuk Organic Granul (POG), harus ada bahan lain yang ditambahkan untuk membuatnya menjadi butiran granula yang kompak... Disamping itu, Kotoran Sapi sisa fermentasi biogas, memiliki kandungan C-organik dan Phosphat yang rendah, karena itu perlu di tambahkan bahan yang mengandung C-organik dan Phosphat alam yang cukup tinggi, sehingga total jumlah POG yang akan dibuat menjadi 60 Ton/Hari atau 1,800 Ton/Bulan.  Sedangkan untuk membuat POG-NPK5, dapat menghasilkan 2000 Ton/Bulan.
Sisa fermentasi yang berupa cairan, dapat dijadikan Pupuk Organik Cair (POC).  Dari 250 Ton Kotoran Sapi, dihasilkan cairan sisa fermentasi sebanyak 165 Ton.  Cairan ini harus difermentasi dan ditambahkan bahan2 lain agar memenuhi kriteria Pupuk Organik Cair.  Total POC yang dapat dihasilkan hádala sebanyak 6,500 Ton per Bulan.
Investasi
Total Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan pupuk POG dan POC ini adalah Rp. 9,265,000,000.- (Sembilan millar duaratus enam puluh lima juta rupiah. yang digunakan untuk pembelian mesin-mesin Granulator, Rotary Dryer, Screener, Conveyor, Packaging, Alat Angkat/Angkut (Forklift), Gudang Bahan Baku, Gudang Produk,, Kantor dan peralatannya, serta biaya sarana penunjang lainnya.