Kami akan menerapkan ilmu pengetahuan anugrah Allah SWT untuk menyuburkan dan meningkatkan produksi tanah pertanian, meremediasi tanah tercemar minyak, reklamasi lahan bekas tambang, dan pengolahan limbah cair industri Anda.

Senin, 30 Juli 2012

MARROS BIOFERTI RHIZOBIUM (Bgn-2)

Nitrogen adalah unsur yang diperlukan untuk membentuk senyawa penting di dalam sel, termasuk protein, DNA dan RNA. Tanaman harus mengekstraksi kebutuhan nitrogennya dari dalam tanah.

Pada tanaman, Nitrogen menempati porsi 1 – 2 % dari berat kering tanaman. Tapi, bagaimana tanaman mendapatkan Nitrogen ?.

Udara yang menyelubungi bumi mengandung gas nitrogen sebanyak 80 %, sebahagian besar dalam bentuk N2 yang tidak dapat dimanfaatkan. Tanaman dan kebanyakan mikroba tidak mempunyai cara untuk mengikat nitrogen menjadi senyawa dalam selnya. Tanaman dan mikroba umumnya mendapatkan nitrogen dari senyawa seperti ammonium (NH4 +) dan nitrat (NO3 -). Untuk memanfaatkan nitrogen dalam bentuk gas, pakar bioteknologi memusatkan perhatiannya pada hubungan antara tanaman dengan jenis mikroba tertentu yang dapat menambat nitrogen dari udara dan menyusun atom nitrogen kedalam molekul ammonium, nitrat, atau senyawa lain yang dapat digunakan oleh tumbuhan (Prentis, 1984).

Tanaman kacang-kacangan seperti buncis, kedelai, akarnya mempunyai bintil–bintil berisi bakteri yang mampu menambat nitrogen udara, sehingga nitrogen tanah yang telah diserap tanaman dapat diganti. Simbiosis antara tanaman dan bakteri saling menguntungkan untuk kedua pihak. Bakteri mendapatkan zat hara yang kaya energi dari tanaman inang sedangkan tanaman inang mendapatkan senyawa nitrogen dari bakteri untuk melangsungkan kehidupannya.

Bakteri penambat nitrogen yang terdapat didalam akar kacang-kacangan adalah jenis bakteri Rhizobium. Bakteri ini masuk melalui rambut-rambut akar dan menetap dalam akar tersebut dan membentuk bintil pada akar yang bersifat khas pada kacang – kacangan. Belum diketahui sepenuhnya bagaimana rhizobium masuk melalui rambut – rambut akar, terus ke dalam badan akar dan selanjutnya membentuk bintil – bintil akar.

Rhizobium berasal dari dua kata yaitu Rhizo yang artinya akar dan bios yang berarti hidup. Rhizobium adalah bakteri yang bersifat aerob, bentuk batang, koloninya berwarna putih berbentuk sirkular, merupakan penambat nitrogen yang hidup di dalam tanah dan berasosiasi simbiotik dengan sel akar legume, bersifat host spesifik satu spesies. Rhizobium cenderung membentuk nodul akar pada satu spesies tanaman legume saja. Bakteri Rhizobium adalah organotrof, aerob, tidak berspora, pleomorf, gram negatif dan berbentuk batang.  Pada suhu kamar dan pH 7,0 – 7,2. Morfologi Rhizobium dikenal sebagai bakteroid. Rhizobium menginfeksi akar leguminoceae melalui ujung-ujung bulu akar yang tidak berselulose, karena bakteri Rhizobium tidak dapat menghidrolisis selulose. Rhizobium yang tumbuh dalam bintil akar leguminoceae mengambil nitrogen langsung dari udara dengan aktifitas bersama sel tanaman dan bakteri, nitrogen itu disusun menjadi senyawaan nitrogen seperti asam-asam amino dan polipeptida yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan, bakteri dan tanak disekitarnya.

CV. MARROS LESTARI memproduksi pupuk hayati yang diberi nama dagang MARROS RHIZOBIUM BIOFERTI.
Pupuk ini mengandung Bakteri Rhizobium, yang sangat bagus untuk tanaman kacang-kacangan, termasuk kedelai.  Indonesia yang sudah mengalami kelangkaan kedelai, dapat menggunakan pupuk ini untuk meningkatkan hasil kedelai.


Kedelai merupakan tanaman yang dapat ditanam pada
lahan kering, sawah dan rawa. Pada lahan kering masam dan rawa, produksi kedelai rendah karena hara esensial untuk tanaman diikat oleh Al, Fe, dan Mn. Produksi kedelai tinggi jika ditanam pada kisaran pH tanah 6,2 – 7,0. Tanaman kedelai di Indonesia umumnya ditanam pada tanah masam seperti tanah Ultisol dan Oxisol. Pada lahan sawah, biasa ditanam setelah tanaman padi ke dua.  Tanaman kedelai merupakan tanaman yang termasuk keluarga kacang-kacangan, dapat mengambil hara N dari udara jika bersimbiosis dengan bakteri Rhizoba.
Tanaman kedelai dapat mengambil hara N dari udara apabila, diantaranya, ditanam pada lahan yang sudah mengandung bakteri Rhizobium. Tapi sayangnya tidak semua lahan mengandung bakteri Rhizobium ini, sehingga perlu di beri pupuk hayati MARROS RHIZOBIUM BIOFERTI. . Faktor utama yang menentukan banyaknya N yang diambil adalah tersedianya C-organik dalam tanah. Karena itu sebelum di gunakan MARROS RHIZOBIUM BIOFERTI, alangkah baiknya kalau tanah diberi MORGANIK-SR, yaitu pupuk organik curah dengan C-organik tinggi.

Dengan kandungan Rhizobiumnya yang tinggi, pupuk hayati MARROS RHIZOBIUM BIOFERTI akan memberikan kemampuan bagi tanaman kacang-kacangan, termasuk kedelai, untuk menambat nitrogen dari udara dalam jumlah yang sangat mencukupi bagi produksi buahnya.  Kami sebagai produsen, akan membantu pihak perkebunan untuk mengaplikasikan produk ini.

Bagi Anda yang berminat dengan produk ini dapat menghubungi kami di marroslestari@yahoo.com atau 087771160237 atau untuk konsultasi, hubungi tenaga ahli kami di 087870140732
Jangan tunggu lagi....!!!


Untuk melihat produk-produk kami yang lain, silahkan klik disini

Minggu, 22 Juli 2012

TEH TIGA DEWA

Logo TEH TIGADEWA
Kenapa namanya TEH TIGA DEWA...??. 
Karena teh ini berasal dari 3 (tiga) jenis tanaman herbal yang sangat berkhasiat untuk mengobati dan mencegah  berbagai macam penyakit dan memperbaiki sel yang rusak, serta meningkatkan metabolisme tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh. Anda akan selalu dalam kondisi prima bila meminum seduhan teh ini secara teratur dan sesuai petunjuk.
Apa saja 3 jenis tanaman herbal yang istimewa, bak Dewa, tersebut ?.
Berikut ini adalah keterangannya.

Kebun ASHITABA

1. ASHITABA
Nama kerennya  Angelica Keskei Kodzoumi. Berasal dari Hachi Jo, Jepang. Masuk dalam keluarga tanaman Seledri, atau Angelica. Banyak sekali, penelitian ilmiah yang dilakukan terhadap Ashitaba ini untuk mendukung "kedewaan" tanaman ini, seperti yg diuraikan dibawah ini.

Berbagai riset ilmiah berhasil mengungkapkan tentang bermacam-macam keunggulan Ashitaba sebagai Herbal/Tanaman Obat (TO). Dalam salah satu abstrak penelitian misalnya, secara terang-terangan dinyatakan bahwa Ashitaba telah terbukti menunjukkan kemampuannya sebagai Antitumor, Antioksidan, Antidiabetes, dan daun segar serta bubuknya berguna sebagai makanan kesehatan (Angelica Keiskei has been shown to exhibit antitumor, antioxidant, and antidiabetic activities, and fresh leaves and dry powder are used for health food) (Lee HJ, Choi TW, Kim HJ, Nam D, Lee EH, Lee HJ, Shin EM, Jang HJ, Ahn KS, Shim BS, Choi SH, Sethi G, Ahn KS, 2010).
Selain itu, tidak sedikit penelitian ilmiah yang berhasil menemukan bukti yang meyakinkan bahwa Ashitaba juga berfungsi untuk Antihipertensi dan Antistroke serta Antiinflamasi, bahkan Antibakteri. Semua keunggulan tersebut merupakan fakta-fakta ilmiah bahwa Ashitaba mempunyai kemampuan Antiaging yang sangat tinggi.

Ashitaba Antikanker

Riset ilmiah yang memperkuat bahwa Ashitaba bersifat Antikankeradalah sebagai berikut:
  1. Toshihiro Akihisa, Takashi Kikuchi, Hisashi Nagai, Koichi Ishii, Keiichi Tabata and Takashi Suzuki,“4- Hydroxyderricin fromAngelica keiskei Roots Induces Caspase-dependent Apoptotic Cell Death in HL60 Human Leukemia Cells”, Journal of Oleo Science,College of Science and Technology, Nihon University, Vol. 60 2011, No. 2 71-77.
    Kesimpulan: 4-Hydroxyderricin may therefore hold promise as an effective antitumor agent.
  2. Shinsaku Takaoka, Hiroshige hibasami, Kazuya Ogasawara & Nami Imai, “Chalcones from Angelica Keiskei Induce Apotosis in stomach Cancer Cells”, Journal of herbs, Spices & Medicinal Plantss, Vol. 14, 2008.
    Kesimpulan: These findings suggest that growth inhibition by xanthoangelol and 4-hydroxyderricin result from the induction of apoptosis by these Chalcones.
  3. DR. Shoji Shibata, “Antitumorgenic Chalcones”, Shibata Laboratory of Natural Medicinal Material, Minophagen Pharmaceutical, Tokyo Japan, 2010.
    Kesimpulan: It is possible that this compound and other structurally related Chalcones may be developed as effective agents for cancer prevention.
  4. Tabata K, Motani K, Takayanagi N, Nishimura R, Asami S, Kimura Y, Ukiya M, Hasegawa D, Akihisa T, Suzuki T., “Xanthoangelol, a major Chalcone constituent of Angelica keiskei, induces apoptosis in neuroblastoma and leukemia cells.”, Biology & Pharmacy Bulletin, Clinical Pharmacy Center, College of Pharmacy, Nihon University, Chiba Japan, No. 8, 2005;1404-7.
    Kesimpulan: Therefore, xanthoangelol may be applicable as an effective drug for treatment of neuroblastoma and leukemia.
  5. Kimura Y, Taniguchi M, Baba K, “Antitumor and antimetastatic activities of 4-hydroxyderricin isolated from Angelica keiskei roots”, Journal of Planta Med.ica, Second Department of Medical Biochemistry, School of Medicine, Ehime University, Ehime, Japan, 2004 Mar;70(3):211-9.
    Kesimpulan: These results suggest that the antitumor and antimetastatic activities of 4-hydroxyderricin may be modulated by the immune system and the inhibition of angiogenesis.
  6. Saydam G, Aydin HH, Sahin F, Kucukoglu O, Erciyas E, Terzioglu E, Byukkececi F, Omary B,“Cytotoxic and inhibitory effects of 4, 4’-dihydroxy Chalcone (RVC-588) on proliferation of human leukimic HL-60 cells”, Journal of Leukimia Research, Department of Hematology, School of Medicine, Ege University, Izmir, Turkey, 2003, Jan;27(1):57-64.
  7. Aoki N, Muko M, Otha E, Otha S, C-geranylated Chalcones from the stems of Angelica keiskei with superoxide-scavenging activity, Journal of Natural Products. Nagahama Institute of Bio-Science and Technology, Nagahama, Shiga, Japan 2008 Jul;71(7):1308-10.
  8. Akihisa T, Tokuda H, Ukiya M, Iizuka M, Schneider S, Ogasawara K, Mukainaka T, Iwatsuki K, Suzuki T, Nishino H, “Chalcones, coumarins, and flavanones from the exudate of Angelica keiskei and their chemopreventive effects”, Cancer Letters, College of Science and Technology, Nihon University, Chiyoda-ku, Tokyo, 2003 Nov 25;201(2):133-7.
  9. Nishimura R, Tabata K, Arakwa M, Ito Y, Kimura Y, Akihisa T, Nagai H, Sakuma A, Kohno H, Suzuki T, “IsobavaChalcone, a Chalcone constituent of Angelica keiskei, induces apoptosis in neuroblastoma”, Biology & Pharmacy Bulletin, Research Unit of Clinical Medicine, College of Pharmacy, Nihon University, Funabashi, Chiba, Japan., 2007 Oct;30(10):1878-83.
    ASHITABA Juice
    Kesimpulan: These results suggest that isobavaChalcone induces apoptotic cell death in neuroblastoma via the mitochondrial pathway and has no cytotoxicity against normal cells. Therefore, isobavaChalcone may be applicable as an efficacious and safe drug for the treatment of neuroblastoma.
  10. Akihisa T, Tokuda H, Hasegawa D, Ukiya M, Kimura Y, Enjo F, Suzuki T, Nishino H,“Chalcones and other compounds from the exudates of Angelica keiskei and their cancer chemopreventive effects.” Jounal of Natural Products, College of Science and Technology, Nihon University, Kanda Surugadai, Tokyo, 2006 Jan;69(1):38-42.
    Kesimpulan: Further, isobavaChalcone (4) exhibited inhibitory effects on skin tumor promotion in an in vivo two-stage mouse skin carcinogenesis test using 7,12-dimethylbenz[a]anthracene (DMBA) as an initiator and TPA as a promoter.
  11. Aoki N, Muko M, Ohta E, Ohta S, “C-geranylated Chalcones from the stems of Angelica keiskei with superoxide-scavenging activity”, Journal of Natural Products, Nagahama Institute of Bio-Science and Technology, Nagahama, Shiga, Japan, No.7 July 2008.
  12. Okuyama T, Takata M, Takayasu J, Hasegawa T, Tokuda H, Nishino A, Nishino H, Iwashima A, “Antitumor-promotion by principles obtained from Angelica keiskei”, Journal of Planta Medica, Department of Pharmacognosy and Phytochemistry, Meiji College of Pharmacy, Tokyo, Japan 1991 Jun;57(3):242-6.
    Kesimpulan: These Chalcones may be useful to develop the effective method for cancer prevention.
  13. Motani K, Tabata K, Kimura Y, Okano S, Shibata Y, Nagai H, Akihisa T & Suzuki T,“Proteomic analysis of apoptosis induced by xanthoangelol, a major constituent of Angelica keiskei, in neuroblastoma,” Biology and Pharmacy Bulletin, Research Unit of Clinical Medicine, College of Pharmacy, Nihon University, Chiba, Japan., 2008, April 31 (4):618-26.
    Kesimpulan: These findings suggest that xanthoangelol induces apoptosis by increasing reactive oxygen species and targeting DJ-1, and such mechanism may be an effective therapeutic approach for advanced neuroblastoma.
  14. Ewelina Sziliszka, Zenon P Czuba, Bogdan Mazur, Lukaz Sedek, Andrzej Paradysz and Wojciech Krol, “Chalcones Enhance TRAIL-Induced Apoptosis in Prostate Cancer Cells”, International Journal of Molecular Science, Molecular Diversity Preservation International, Basel, Swtzerland, 2010.
  15. Quentin J, Desrivot J, Thoret S, Le Menez P, Cresteil T, Lewin G, “Synthesis and biological evaluation of series tangeretin derived Chalcone”, Bioorganic & Medicinal Chemistry Letters, Faculte de pharmacie, Univ. Paris, 2009.
  16. Kimura Y, Sumiyoshi M, Baba K, “AntiTumor actions of major component 3-O-acetylhamadoul of Angelica japonica roots through dual actions, ant-angiogenesis and intestinal intraepithelial lymphocyte activation”, Cancer Letters, Divisison of Biochemical Pharmacology, Departement of Basic Medical Research Craduate School of Medicine, Ehime University, Japan, Jun.8, 2008.
  17. Ducki, Forrest R, Hadfield JA, Kendall A, Lawrence NJ, McGown AT, Rennison D, “Potent antimitotic and cell growth inhibitory properties of substituted Chalcones”, Bioorganic & Medicinal Chemistry Letters, Dept. of Chemistry, Univ. of Manchester Institute of Science and Technology, UK, 1998: May 5; 8 (9):1051-6.
  18. Makita H, Tanaka T, Fujitsuka H, Tatematsu N, Satoh K, Hara A, Mori H, “Chemoprevention of 4-nitroquinoline 1-oxide-induced rat oral carcinogenesis by the dietary flavonoids Chalcone, 2-hydroxyChalcone, and quercetin”, Cancer Research, Gifu Univ. School of Medicine, Japan, 1996, Nov.1; 56(21):4904-9.
  19. Okuyama T, Takata M, Nishino H, Nishino A, Takayasu J, Iwashima A, “Studies on the antitumor-promoting activity of naturally occurring substances. II. Inhibition of tumor-promoter-enhanced phospholipid metabolism by umbelliferous materials”, Chemistry and Pharmacy Bullettin, Department of Pharmacognosy and Phytochemistry, Meiji College of Pharmacy, Tokyo, 1990, April; 38 (4): 1084-6.
  20. Hata K, Kozawa M, “Pharmacognostical Studies on Umbelliferious plants. XVIII. On the constituents of the roots of Angelica Keiskei Koidzumi”, Yakugaku Zasshi, 1961, Nov.81.
  21. Kozawa M, Morita N, Baba K, Hata K., “Chemical components of roots Angelica koidzumi. III. The structure of a new dihydrofurocoumarin”, Yakugaku Zasshi, 1978.
  22. Lawrence NJ, Rennison D, McGrown AT, Ducki S, Gul LA, Hadfield JA, Khan N, “Linked parallel synthesis and MTT bioassay screening of substituted Chalcones”, Journal of Combinatorial Chemistry, Department of Chemistry, Univ. Manchester Institute of Science and Technology, Manchester, UK, 2001, Sep-Oct;3(5):421-6.
  23. Nakatami N, Ichimaru M, Moriyasu M, Kato A, “Induction of apoptosis in human promylocytic leukemia cell line HL-60 by C-benzylated dihydroChalcones, uvaretin, isouvaretin and diuvaretin”, Biology and Pharmacy Bulletin, Department of Natural Medicinal Chemistry, Kobe Pharmaceutical University, Japan, 2005, Jan;28(1):83-6.
  24. De Vicenzo R, Scambia G, Benedetti Panici P, Ranelletti FO, Bonanno G, Ercoli A, Delle Monache F, Ferrari F, Piantelli M, Mancuso S, “Effect of synthetic and naturally occurring Chalcones on ovarian cancer cell growth: structure-activity relationships”, Journal of Anticancer Drug Research, Department of Gynecology, Centro Chimica dei Recettori C.N.R, Rome, Italy, 1995 Sep; 10(6):481-90.  Kesimpulan: Our data indicate that Chalcones could be considered as potential new anticancer drugs.

Ashitaba  Antidiabetes

Penelitian ilmiah yang memperkuat bahwa Ashitaba kaya insulin yang dibutuhkan bagi penderita penyakit diabetes adalah sebagai berikut:
  1. Enoki T, Ohnogi H, Nagamine K, Kudo Y, Sugiyama K, Tanabe M, Kobayashi E, Sagawa H, Kato I., “Antidiabetic activities of Chalcones isolated from a Japanese Herb, Angelica keiskei.”, Journal of Agriculture, Food and Chemistry, Biotechnology Research Laboratories, Takara Bio Inc, 2007.
    Kesimpulan: The 4-HD (Chalcones of 4-hydroxyderricin) especially showed the preventive effects on the progression of diabetes in genetically diabetic KK-Ay mice.
  2. Enoki T; Ohnogi H; Nagamine K, “Antidiabetic activities of Chalcones isolated from a japanese herb, Angelica keiskei”, Journal of agricultural and food chemistry, 2007.
    Kesimpulan: “Ashitaba”, Angelica keiskei, contained two major Chalcones of 4-hydroxyderricin (4-HD) and xanthoangelol that showed strong insulin-like activities via a pathway independent of the peroxisome proliferator-activated receptor-y activation”.
  3. Kawabata K, Sawada K, Ikeda K, Fukuda I, Kawasaki K, Yamamoto N, Ashida H., “Prenylated Chalcones 4-hydroxyderricin and xanthoangelol stimulate glucose uptake in skeletal muscle cells by inducing GLUT4 translocation”, WILEY-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA, Weinheim, 2011.
    Kesimpulan: Ashitaba is a promising functional food for the maintenance of the blood glucose level by inducing skeletal muscle-associated glucose uptake.

Ashitaba Antihipertensi & Antistroke

Fakta-fakta ilmiah yang berhasil digali melalui riset-riset ilmiah berikut menunjukkan bahwa Ashitaba benar-benar memiliki kemampuan Antihipertensi dan Antistroke.
  1. Ogawa H, Ohmo M, Baba K, “Hypotensive and lipid regulatory actions of 4-hydroyderricin, a Chalcone from Angelica keiskei, in stroke-prone spontaneously hypertensive rats”, Clinical and Experimental Pharmacology and Physiology, Department of Hygiene, Kinki University School of Medicine, Osaka, Japan, 2005, Jan-Feb, 32 (1-2):19-23.
  2. Nagata J, Morino T, Saito M, “Effects of dietary Angelica keiskei on serum and liver lipid profiles, and body fat accumulations in rats”, Journal of Nutrition Scientific Vitaminology, National Institute of Health and Nutrition, Tokyo, 2007 Apr; 53(2):133-7.
  3. Matsuura M, Kimura Y, Nakata K, Baba K, Okuda H, “Artery relaxation by Chalcones isolated from the roots of Angelica keiskei”, Journal of Planta Medica, School of Medicine, Ehime University, Japan, 2001, Apr;67(3):230-5.
  4. Shimizu E, Hayashi A, Takanashi R, Aoyagi Y, Murakami T, Kimoto K, “Effects of Angiotension I-Converting Enzyme inhibitor from Ashitaba (Angelica keiskei) on Blood Pressure of Spontaneously Hypertensive Rats”, Journal of Nutritional Science and Vitaminology, 1999, Vol. 45, No. 3, P. 375-383. Kesimpulan: In this study, we found that ACE inhibitor from Ashitaba contributed to the control of blood pressure.
  5. Ogawa H, Nakamura R, Baba K, “Beneficial effect of laserpitin, a coumarin compound from Angelica keiskei, on lipid metabolism in stroke-prone spontaneously hypertensive rats”, Journal of Clinical and Experimental Pharmacology and Physiology, Kinki University School of Medicine, Osaka, Japan, 2005 Dec;32 (12):1104-9.
  6. Fujita T, Sakuma S, Sumiya T, Nishida H, Fujimoto Y, Baba K, Kozawa M, “The effects of xanthoangelol E on arachidonic acid metabolism in the gastric antral mucosa and platelet of the rabbit”, Journal of Communications in Chemical Pathology and Pharmacology, Osaka University of Pharmaceutical Sciences, Japan, 1992 Aug:;77(2):227-40.
  7. Chen Y, “Optimal conditions for identifying 80Br and 1281 in health food Angelica keiskei using rapid epithermal neutron activation”, Journal of Applied Radiation and Isotops, School of medical Iamaging Technique, Chung Shan Medical University, Taiwan, 2003 Apr;58(4):423-9.
  8. Ogawa H, Nakashima S, Baba K, “Effects of dietary Angelica keiskei on lipid metabolism in stroke-prone spontaneously hypertensive rats”, Journal of Clinical and Experimental Pharmacology and Physiology, Department of Hygiene, kinki University School of Medicine, Japan, 2003 Apr;30(4):284-8.
  9. Sugii M, Ohkita M, Taniguchi M, Baba K, Kawai Y, Tahara C, Takaoka M, Matsumura Y,“Xanthoangelol D isolated from the roots of Angelica keiskei inhibits endothelin-1 production through the suppression of nuclear factor-kappaB.”, Biology and Pharmacy Bulletin, Department of Pharmacology, Osaka University of Pharmaceutical Science, Japan, 2005 Apr;28(4):607-10.

Ashitaba Antiinflamasi & Antioksidan

Hasil penelitian para ahli berikut menunjukkan bahwa Ashitaba juga bermanfaat sebagai Antiinflamasi dan Antioksidan:
  1. Lee HJ, Choi TW, Kim HJ, Nam D, Lee EH, Lee HJ, Shin EM, Jang HJ, Ahn KS, Shim BS, Choi SH, Sethi G, Ahn KS, “Antiinflammatory activity of Angelica keiskei through suppression of mitogen activated protein kinases and nuclear factor-kappaB activation pathways, “Journal of Medicinal Food, 2010 Jun;13(3):691-9. Source: Department of Oriental Pathology, College of Oriental Medicine, Kyung Hee University, Republic of Korea.
  2. Park PH, Kim HS, Jin XY, Jin F, Hur J, Ko G, Sohn DH, “KB-34, a newly synthesized Chalcone derivative, inhibits lipopolysaccharide-stimulated nitric oxide production in RAW 264.7 macrophages via heme oxygenase-1 induction and blockade of activator protein-1”, European Journal of Pharmacology, 2009 Mar 15;606 (1-3): 215-24. Source: College of Pharmacy, Medicinal Resources Institute and Research Institute and Institute of Pharmaceutical Research and Development, Wonkwang University, South Korea.
  3. Bandgar BP, Gawande SS, “Synthesis and biological screening of combinatorial library of beta-chlorovinyl Chalcones as anticancer, Antiinflammatory and antimicrobial agents”, Journal of Bioorganic & Medicinal Chemistry, 2010 Mar 1; 8(5):2060-5. Source: Organic Chemistry Research Laboratory, School of Chemical Sciences, Solapur University, India.
  4. Murakami S, Kijima H, Isobe Y, Muramatsu M, Aihara H, Otomo S, Baba K, Kozawa M,“Inhibition of gastric H+, K(+)-ATPase by Chalcone derivatives, xanthoangelol and 4-hydroxyderricin, from Angelica keiskei koidzumi”, Journal of Pharmacy and Pharmacology, Research Center, Taisho Pharmaceutical Co. Ltd, Saitama, Japan, 1990, Oct;42(10):723-6.
  5. Park JC, Park JG, Kim HJ, Hur JM, Lee JH, Sung NJ, Chung SK, Choi JW, “Effects of extract from Angelica keiskei and its component, cynaroside, on the hepatic bromobenzene-metabolizing enzyme system in rats,” Journal of Phytotherapy Research, Department of Orienral Medicine Resources, Sunchon National University, Republic of Korea, 2002, Mar;16 Suppl.1:S24-7.
Berdasarkan data dari berbagai hasil penelitian ilmiah, terlihat jelas bahwa Tanaman Obat Ashitaba mempunyai kemampuan Antikanker, Antidiabetes (tanaman insulin), Antihipertensi, Antistroke, Antiinflamasi, Antioksidan, dan Antiaging. Semua kemampuan tersebut menunjukkan bahwa Ashitaba sangat bermanfaat untuk dipergunakan dalam upaya turut membantu pencegahan dan penyembuhan penyakit-penyakit degeneratif.

2. NAN FEI SHU

Tanaman ini, yang disebut juga sebagai Nam Fei Yip atau Nan Hui Ye atau Daun Afrika Selatan ternyata sudah sejak dulu dikenal oleh masyarakat di Cina sebagai tanaman obat yang sangat mujarab. Konon tanaman ini dahulu digunakan oleh kalangan petinggi di lingkungan kekaisaran Cina sebagai obat untuk berbagai penyakit. Sehingga para petinggi pada masa kekaisaran Cina banyak yang menanam Nan Fei Shu di halaman belakang rumah.
Di Indonesia tanaman ini belum begitu dikenal. Di Asia Tenggara sendiri, terutama di Malaysia dan Singapura, Daun Afrika Selatan sudah banyak sekali digunakan. Kegunaan yang paling menonjol adalah untuk pengobatan diabetes, hipertensi, mengurangi kolesterol jahat, asam urat, pengerasan hati bahkan kanker hati dan pembuangan racun dari tubuh (detoksifikasi). Tetapi sebenarnya masih banyak kegunaan Daun Afrika Selatan ini misalnya untuk  raumatik, susah tidur, kesemutan, demam, pusing kepala, menghilangkan flek flek hitam silinder, infeksi kerongkongan, menghilangkan dahak, melancarkan buang airseni, menguatkan fungsi lambung, batuk, menguatkan fungsi paru-paru dan masih ada beberapa lagi.
Satu catatan yang harus diketahui, bahwa sampai sekarang belum ditemukan laporan dari penelitian akademis tentang Daun Afrika selatan ini. Semua keterangan tentang khasiat Daun Afrika Selatan tersebut hanya berdasarkan kesaksian dan pengalaman. Selain itu beberapa tulisan mengatakan, bahwa konsumsi Daun Afrika Selatan tidak dianjurkan untuk wanita yang sedang hamil dan selama mengalami menstruasi. Apa alasannya sangat kurang jelas.
Walau demikian, kehadiran Daun Afrika Selatan di Indonesia ditanggapi sangat positif oleh banyak pecinta herbal. Bahkan beberapa ahli herbal berpendapat, tanaman ini bisa membuka lembaran baru untuk kemajuan dunia herbal kita. Informasi dari pengguna yang masuk pada kami mungkin bisa membenarkan harapan/pendapat tadi. Yang jelas, terutama untuk pederita diabetes, banyak sekali yang cocok dengan herbal ini. 


Seperti kita ketahui, sampai saat ini sangat banyak tanaman obat yang biasa dikonsumsi penderita diabetes untuk menurunkan kadar glukosa darah. Kita sebut saja mulai dari sambiloto, brotowali, biji gambas, kunyit putih, mahoni, biji lamtoro, mahkota dewa, sarang semut, daun sukun dan seterusnya. Mungkin tidaklah cukup satu halaman bila semuanya kita sebutkan di sini. Namun penderita diabetes juga mengetahui, bahwa efektifitas herbal-herbal tersebut juga sangat  bervariasi. Setidaknya kecocokan terhadap penderita/pemakai sangat berbeda-beda, yang secara umum cukup rendah. Artinya ada yang betul-betuk cocok dengan biji buah alpukat sehingga kadar glukosanya bisa terkontrol dengan baik. Tetapi untuk penderita lainnya, ”herbal yang sama” kurang bermanfaat atau bahkan dirasakan tidak membantu sama sekali. Itulah mungkin apa yang diharapkan oleh ahli herbal, bahwa tanaman ini bisa membuka lembaran baru. Karena tingkat kecocokan Daun Afrika Selatan “khususnya untuk diabetes” sangat tinggi. 



3. PEGAGAN
Makanan otak
Pegagan telah dimanfaatkan sebagai obat terutama oleh masyarakat India, Pakistan, Malaysia, dan sebagian Eropa Timur sejak ribuan tahun lalu. Tanaman ini dipercaya bisa menambah ketahanan tubuh, membersihkan darah, dan memperlancar urine. 

Orang-orang Timur Jauh di Eropa menggunakannya untuk menyembuhkan lepra (penyakit menular kronis karena Mycobacterium leprae) dan tuberkulosis (TBC). Manfaat penting lainnya adalah memberi efek positif bagi daya rangsang saraf otak dan memperlancar aliran darah pada pembuluh otak. Tanaman ini juga dipercaya bisa menanggulangi luka bakar, sirosis hati, keloid, skleroderma, gangguan pembuluh vena, lupus, dan meningkatkan fungsi mental. 

Saat ini pegagan sering dimanfaatkan sebagai tonik (penguat) daya tahan otak dan saraf. Tanaman ini digunakan secara oral dan topikal untuk meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki, mencegah varises, dan salah urat. 

Seperti diungkapkan Ki Sukma Muhammad, pengembang teh pegagan, herba ini mampu mempertahankan daya ingat dan meningkatkan kekebalan tubuh. Kandungan senyawa glikosida triterpenoida dan beberapa mineralnya terbukti berguna bagi daya tahan tubuh dan daya ingat. Pegagan juga dapat membantu menyeimbangkan tingkat energi serta menurunkan gejala stres dan depresi. 

Dari uji klinis di India, tanaman ini dapat meningkatkan IQ dan kemampuan mental, serta menanggulangi lemah mental pada anak-anak. Penelitian lain membuktikan, centella dapat meningkatkan kemampuan belajar dan memori. Karena manfaatnya itu, tanaman ini juga dikenal sebagai "makanan otak". 

Di antara sekian banyak kandungan bahan aktif pada centella, seperti asam bebas, mineral, vitamin B dan C, bahan utama yang dikandungnya adalah steroid, yaitu triterpenoid glycoside. Triterpenoid mempunyai aktivitas penyembuhan luka yang luar biasa. Beberapa bahan aktif akan meningkatkan fungsi mental melalui efek penenang, antistres, dan anticemas. 

Asiatosida berfungsi memperbaiki sel-sel kulit, stimulasi pertumbuhan kuku, rambut, dan jaringan ikat. Dosis tinggi dari glikosida saponin akan menghasilkan efek pereda nyeri. Saponinnya bermanfaat memengaruhi kolagen, misalnya dalam menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan. 

Perpanjang usia 
Manfaat yang berkaitan dengan fungsi saraf dan otak telah dibuktikan lewat berbagai penelitian. Sebanyak 30 pasien anak-anak yang menderita lemah mental menunjukkan kemajuan cukup berarti setelah diberi ramuan centella selama 12 minggu. Sebanyak enam pasien sirosis hati menunjukkan perbaikan (kecuali yang kronis) setelah dua bulan meminumnya. 

Penelitian lain menunjukkan, berbagai penyakit, seperti skleroderma, gangguan pembuluh vena, dan gangguan pencernaan, rata-rata dapat disembuhkan dengan ramuan itu hingga 80 persen setelah 2-18 bulan. Pada orang dewasa dan tua, penggunaan centella sangat baik untuk membantu memperkuat daya kerja otak, meningkatkan memori, dan menanggulangi kelelahan. 

Centella juga bermanfaat bagi anak-anak dengan attention deficit disorder (ADD). Ini karena adanya efek stimulasi pada bagian otak sehingga meningkatkan kemampuan seseorang untuk lebih konsentrasi dan fokus. Di samping itu juga mempunyai efek rileksasi pada sistem saraf yang overaktif. 

Dalam pengobatan Ayurveda di India, tanaman ini dikenal sebagai herba awet muda dan memperpanjang usia. Hal ini terbukti dari pengamatan, gajah yang kita kenal memiliki umur panjang karena satwa ini makan banyak centella. Bahan aktif dalam daun pegagan masih baik, dalam keadaan segar dan kering.

Tertarik melirik pegagan? Jika mau melengkapi koleksi apotek hidup Anda, perawatannya tak sulit, kok. Tinggal ditanam di pot yang agak lebar karena pegagan tumbuh menjalar.  

Meramu si daun mangkuk
Meski memiliki sebutan beragam seperti kos tekosan (Madura), pagaga (Makassar), tungke (Bugis), kori-kori (Halmahera), dan kolotidi manora (Ternate), pegagan sering disebut si daun mangkuk karena bentuknya cekung seperti mangkuk. Selain dapat dibuat urap atau sayur, pegagan juga dapat dikeringkan untuk dijadikan teh herba. Hebatnya lagi, daun pegagan tidak pahit, jadi masih bisa diterima lidah anak-anak. 


Perlu diketahui, bahwa kami menanam ke tiga jenis  tanamandewa tersebut di kebun Pasirhuni,Ciwalen. 

CARA PEMAKAIAN:
Ambil 1 sendok TEH TIGA DEWA, masukkan kedalam cangkir teh, rendamdengan air mendidih, biarkan sampai dingin atau hangat-hangat kuku, minum. 
Jangan merebus TEH TIGA DEWA sampai mendidih, karena di khawatirkan akan merusakzataktif nya.

KEMASAN:
TEH TIGA DEWA dikemas dalam kantong plastik dengan berat isi 25 gram. 

HARGA :
Harga per kantong 25 gr adalah Rp.20.000,-. Harga di tempat (Cimanggu Permai,Bogor), belum termasuk ongkos kirim.

MIN. ORDER
Pesanan minimum adalah 10 kantong.