Kami akan menerapkan ilmu pengetahuan anugrah Allah SWT untuk menyuburkan dan meningkatkan produksi tanah pertanian, meremediasi tanah tercemar minyak, reklamasi lahan bekas tambang, dan pengolahan limbah cair industri Anda.

Senin, 22 Agustus 2011

JABON (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq)


Kebun Jabon baru mulai tumbuh bagus

Jakarta - Pilihan investasi sektor kehutanan belum banyak dilirik oleh masyarakat luas. Termasuk investasi menanam pohon jabon. Padahal jika ditekuni, hasil investasi jabon ini tak kalah menggiurkan.

Istilah Jabon mulai familiar dikalangan masyarakat beberapa tahun terakhir. Kepopuleran jabon seakan menenggelamkan pohon sengon yang sebelumnya sudah banyak dikembangkan.

Jabon sering diplesetkan dengan istilah 'jati bonsor' (jabon) yaitu jenis pohon yang mirip jati dengan kemampuan tumbuh yang sangat cepat. Sehingga tak heran jenis pohon ini cocok sebagai pohon yang kayunya bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kayu seperti plywood maupun industri pulp maupun kertas.

Kemasyuran pohon jabon sebagai salah satu pohon yang bernilai ekonomis tinggi, juga telah diakui oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Zulkifli menilai, harga jual kayu jabon bernilai tinggi sehingga cocok untuk investasi masyarakat.

"Satu kubik pohon jabon sekarang harganya Rp 1,6 juta, kalau harga beberapa tahun lagi, pasti lebih mahal," kata Zulkifli akhir pekan lalu.

Zulkifli mengatakan panen  jabon bisa dipetik dalam waktu hanya 6-7 tahun paling lama. Selain buat investasi, menanam jabon juga bisa menjadi saran mensukseskan program menanam 1 miliar pohon.

"Pohon jabon ini pionir, dimana-mana banyak terutama di Sulawesi, sebagai tanaman endemik," kata Zulkifli.

Sementara itu Pemimpin Pelaksana Balai Pemeliharaan Tanaman Hutan Jawa Madura Acad Sudrajat mengatakan gambaran kasar investasi pohon jabon sangat menggiurkan.

Ia menuturkan modal bibit jabon siap tanam hanya Rp 2.000-2.500. Sementara dengan perhitungan harga satu kubik pohon jabon Rp 1,6 juta dengan setiap pohon jabon umur 6 tahun bisa diperoleh dua kubik, sudah terbayang berapa margin yang diperoleh si investor.

"Bayangkan saja keuntunganya luar biasa dari modal Rp 2.500 per pohon menjadi Rp 3 juta," kata Acad.

Hal ini pun diakui oleh Direktur Pembibitan Kementerian Kehutanan Bejo Santoso, menurutnya setiap kali panen dalam satu hektar bisa diperoleh perputaran uang hingga Rp 500 juta. Tawaran investasi jabon, kini menurutnya sudah menjadi primadona baru untuk investasi.

"Yang menarik, dari hasil tulisan yang ada hingga kini jabon belum ada penyakitnya. Di Jawa sudah banyak penampungnya untuk industri plywood," kata Bejo.

Acad menjelaskan dengan perhitungan jarak penanaman 3x3 meter, maka setiap hektarnya bisa ditanam 400 pohon. Ia menghitung, nilai ekonomis penanaman jabon bisa diperoleh dari penanaman pohon sedikitnya setengah hektar.

"Lahan tergantung milik sendiri, setengah hektar lumayan 200 pohon pun bisa," katanya.

Dikatakannya, pohon jabon memiliki karakteristik tumbuh baik di ketinggian 0-700 meter diatas permukaan laut. Bahkan kata dia lokasi yang baik jabon sangat tumbuh baik di kawasan lembah.

Menurutnya jabon memiliki dua jenis yaitu jabon merah dan jabon putih, dua-duanya memiliki keunggulan masing-masing. Misalnya jabon merah memiliki karakter kayu yang keras sedangkan jabon putih sebaliknya.

Untuk urusan bibit, Acad menuturkan informasi soal bibit bisa diperoleh di pusat-pusat persemaian yang dibangun kementerian kehutanan. Misalnya pusat persemaian Cimanggis, Depok yang berlokasi di Jalan Raya Bogor.

Acad menambahkan, harga bibit saat ini untuk yang sudah disertifikasi (teruji) Rp 14 juta per Kg sementara untuk yang belum bersertifikat hanya Rp 3-4 juta per Kg. Biasanya dari 1 kg bibit jabon bisa didapat 20 juta benih, namun jika sudah disemai biasanya akan efektif tumbuh hanya kurang lebih 2 juta bibit siap tanam.

Ia menghitung dari 1 Kg bibit yang mencapai 2 juta benih siap tanam, maka setidaknya bisa ditampung untuk luasan lahan 5000 hektar. Dengan perhitungan setiap satu hektar bisa ditanam 400 pohon jabon.

Soal pemasaran, menurut Acad penanaman jabon di wilayah Jawa masih menjanjikan dengan wilayah lainnya. Hal ini karena di Jawa banyak bertebaran industri-industri kayu maupun kertas.

"Sekarang di Jawa sudah banyak di Jawa Tengah, Jawa Timur. Bahkan pembeli banyak yang langsung ke kebon dari pihak pabrik maupun bandar kayu. Jabon bisa dipakai untuk bahan baku pabrik kertas, plywood, bahan pertukangan," katanya.

(hen/qom)
Artikel ini saya copy paste dari : http://finance.detik.com/read/2011/02/21/103200/1574859/480/memetik-uang-dari-investasi-pohon-jabon

Penanaman dan Pemupukan :
Cara menanam bibit pohon jabon adalah dengan menggali lobang sedalam 50 cm, panjang dan lebarnya 40 x 40 cm. Kemudian masukkan pupuk kompos dan NPK 2,5 grm kedalam lobang sebagai pupuk dasar dan diendapkan dalam lobang setinggi 30 cm. Hingga 3 – 7 hari kemudian baru bibit jabon di tanam dalam lobang tanam dengan ditimbun tanah sedalam 20 Cm. siskan lobang tanam 10 cm sebagai lobang air. Pemeliharaan tanaman jabon dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan pestisida pada daun terhadap serangan ulat. Hal ini dilakukan secara aktif per 1 atau 2 minggu sekali dalam 3 – 5 bulan dimana daun jabon masih sangat sedikit. Ketika tanaman jabon sudah mempunyai daun banyak maka penyemprotan tak perlu lagi dilakukan sebab daun jabon tak kan habis dimakan ulat untuk mencukupi proses pertumbuhannya. Kemudian pemupukan pohon jabon dapat dilakukan minimal hingga ia berusia 3 tahun sebab diatas usia tersebut akar jabon sudah dapat mencari makanan ke bagian tanah yang lebih luas dan dalam. Namun bukan berarti pemupukan di atas 3 tahun tidak boleh dilakukan bahkan untuk mencpai hasil maksimal pemupukan dapat dilakukan hingga usia 5-6 tahun. Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk kompos atau pupuk kandang dengan komposisi minimal seberat 30 gram per tanaman kayu.

Setelah umur 1- 2 tahun 10 kg kompos dan 2 ons NPK.
2 – 3 tahun 20 kg kompos dan NPK 7,5 ons
Atau
1 – 2 tahun 30 kg kompos
2 – 3 tahun 30 kg kompos
Catatan:Lakukan pemupukan minimal 1 – 2 X dalam setahun
Untuk mendapatkan hasil yg optimal, lakukan pemupukan sampai usia panen yaitu usia 5-6 tahun.


Bagian ini saya copy paste dari : http://www.hulusungaitengahkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=838:budidaya-jabon-atau-kelampayan-anthocephalus-cadamba-&catid=16:ekonomi-bisnis&Itemid=44

Sedangkan foto, saya ambil di Jalan Alternatif CIFOR menuju kampus IPB Bogor

Tidak ada komentar: