Kami akan menerapkan ilmu pengetahuan anugrah Allah SWT untuk menyuburkan dan meningkatkan produksi tanah pertanian, meremediasi tanah tercemar minyak, reklamasi lahan bekas tambang, dan pengolahan limbah cair industri Anda.

Sabtu, 03 Oktober 2009

PEMUPUKAN


PEMUPUKAN


By : Dra Rosmimik Rasul, MSi

(Tenaga Ahli PT.PHALESTINA dan CV MARROS LESTARI)


Pemupukan merupakan kata yang sudah tidak asing lagi bagi kelompok petani, disamping itu petunjuk dan buku2 sangat banyak sekali membahas mengenai ini. Namun walaupun demikian urusan mengenai pemupukkan dan teknik serta aturannya tetap merupakan hal yang memusingkan kalangan petani, hal ini disebabkan sangat beragamnya informasi mengenai pemupukan yang mereka dapatkan. Pada kesempatan ini saya ingin mencoba berbagi sedikit pengalaman kepada petani mengenai pemupukan, teknik dan aturanya.

Untuk menyuburkan suatu lahan pertanian kita tidak hanya dituntun memahami pemupukan akan tetapi kita juga harus memahami tanah dan jenis tanaman yang akan kita tanam. Kalau ketiga hal tersebut sudah kita pahami kecil sekali kemungkinan kegagalan dalam bercocok tanam kita hadapi, tapi kalau satu dari ketiga hal tsb tidak kita pahami disamping hasil yang kita inginkan tidak akan tercapai kemungkinan besar tanah juga akan menjadi rusak.

Untuk lebih jelasnya pada kesempatna ini saya mencoba membahas secara umum 3 faktor utama diatas yang sanga mempengaruhi hasil psnen kita :

A. Pupuk

Pupuk merupakan suatu bahan yang dapat membuat tanah menjadi subur karena mengandung satu atau lebih unsur yang dapat mengantikan unsur yang terserap oleh tanaman, kita dapat menyimpulkan memupuk bearti menambah atau memasukkan unsure hara kedalam tanah dan tanaman. Pupuk sangat beragam akantetapi secara garis besar pupuk dapat kita golongkan menjadi 2 kelompok saja yaitu :

  1. Pupuk anorganik seperti urea (pupuk N), TSP atau SP-36 (pupuk P), KCl (pupuk K).
  2. Pupuk organik seperti pupuk kandang, kompos, humus, dan pupuk hijau.

Dengan perkembangan waktu lahir lah pupuk produk baru yang pemberiannya bisa melalui akar dan daun yaitu :

  1. Pupuk akar, adalah semua jenis pupuk Yng diberikan melalui akar seperti, TSP, ZA, KCl, kompos, pupuk kandang
  2. Pupuk daun, adalah semua jenis pupuk yang diberikan melalui daun dengan cara penyemprotan, jenis pupuk ini sangat banyak beredar di pasaran.

Berdasarkan unsur hara yang dikandungnya dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :

  1. Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur, misalnya urea.
  2. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih satu jenis unsur, misalnya NPK, beberapa jenis pupuk daun dan kompos.
  3. Pupuklengkap adalah yang mengandung unsur secara lengkap (keseluruhan), baik unsur makro dan mikro.

B. Tanah

Kalau kita berbicara mengenai tanah sangat banyak yang harus kita pelajari dan sangat rumit, dan jika hal ini saya paparkan akan membuat para petani menjadi bingung, untuk memperkecil masalah tanah , kita cukup membicarakan mengenai kesuburan tanah, karena kesuburan tanah yang paling menentukan suatu hasil dari pertanian. Tanah yang subur dan sehat adalah tanah yang tersusun atas batuan, mineral, dan bahan organik yang membusuk pada lapisan atas karena proses waktu , tanah yang dikehendaki oleh tanaman adalah tanah yang gembur dimana didalamnya terdapat ruang pori-pori yang dapat diisi oleh air tanah dan udara karena hal ini sangat penting bagi pertumbuhan akar tanaman.Disamping hal diatas pengaruh asam dan basa kondisi tanah juga sangat memegang peran dalam hala bercocok tanam. Dari pembicaraan kita diatas kita dapat menyimpulkan bahwa tanah bisa disebut sebagai gudang makanan bagi tanaman. Menurut penelitian tanaman memerlukan paling sedikit 16 unsur untuk mencapai pertumbuhan normal, yaitu 3 unsur (karbon, hidrogen, oksigen) ini dapat diperoleh dari udara, 13 unsur disediakan oleh tanah ( nitrogen (N), pospor (P), kalium (K), kalsium (Ca),magnesium (Mg), belerang (S), klor (Cl),besi (Fe),mangan (Mn),tembaga (Cu), seng (Zn), boron (B), dan molibdenum (Mo).

Kenyataannya ke 13 unsur tersebut diatas amat terbatas jumlahnya didalam tanah, hal ini disebabkan kemungkinan dari dulu tanah tsb memang tidak mempunyai unsur yang lengkap atau habis terserap oleh tanaman yang ditanam terus menerus tanpa diimbangi dengan pemupukan. Dari ke 13 unsur yang dibutuhkan oleh tanaman hanya 6 unsur yang diambil tanaman dalam jumlah banyak dan unsur tsb di sebut dengan unsur makro seperti N. P. K S. Ca dan Mg, akan tetapi jika dilihat dari kegunaan ke 6 unsur tadi hanya 3 unsur yang mutlak harus ada dalam tanah dan 3 unsur yanglainnya boleh tersedia ataupun tidak wlaupun diperlukan dalam jumlah yang banyak, 3 unsur yang mutlak itu adalah N, P, K, berdasarkan kebutuhan inilah maka pupuk yang beredar dipasaran diutamakan yang mengandung N sperti urea, P seperti TSP dan K seperti KCl. Disamping unsur makro diatas ada juga yang dikenal dengan unsur mikro yaitu unsur yang dibutuhkan dalam jumlah kecil tapi mempunyai peran yang penting seperti Cl, Mn, Fe, Cu, Zn, B, dan Mo.meskipun unsur makro ini sangat sedikit dibutuhkan sehingga bisa diperkirakan cadangan didalamtanah masih banyak, tapi karena terus menerus ditanam akhirnya unsur ini juga akan bisa habis,untuk menanggulangi kekurangan unsur mikro ini maka bermunculan pupuk mikro yang umumnya diberikan melalui daun.

C. Tanaman

Menggenai tanaman kita akan membahas perbedaan masing-masing tanaman dalam membutuhkan unsu hara baik mikro maupun makro. Menurut hasil penelitian tanaman hanya terdiri atas dua komponen utama, yaitu bahan padat dan air akan tetapi jika diteliti lebih jauh akan diketahui paling sedikit ada 58 jenis zat yang membentuk tanaman. Masin-masing jenis tanaman berbeda dalam kebutuhannya terhadap unsur hara ada tanaman yang rakus dalam menggunakan unsur hara dan ada juga yang biasa-biasa saja

Pada kesempatan ini saya akan mencoba sedikit memberi ulasan manfaat unsur hara bagi tanaman yaitu :

  1. Nitrogen (N) : merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya batang, cabang, dan daun, pembentukan hijau daun, membentuk protein, lemak dan berbagai senyawa,dan berbagai senyawa organik lainnya.

Kekurangannya : Tanaman tumbuh kurus dan tersendat-sendat, daun hijau muda dan berubahmenjadi kuning, lalu mengering mati, jika tanamansempat berbuah, buah akan tumbuh kerdil kekuningan dan lekas matang.

  1. Pospor (P) : merangsang pertumbuhan akar,membantu asimilasi, mempercepat pembugaan, pemasakan buah ,dan biji.

Kekurangan : warnadaun menjadi tua dan mengilap kemerahan, tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah unggu dan berubah menjadi kuning, jika berbuah , buahnya kecil dan jelek, lekas matang

  1. Kalium (K) : pembentukan protein dan karbohidrat, memperkuat tubuh tanaman agar daun,bunga dan buah tidak mudah gugur, sumber kekuatan dalam menghadapi kekeringan dan penyakit.

Kekurangan : Daun mengkerut atau keriting walaupun pada daun tua, pada daun timbul bercak-bercak coklat, terus daun akan mengering, lalu mati. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil jelek, hasil rendah tidak tahan simpan

  1. Kalsium (Ca) : merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman, merangsang pembentukan biji.

Kekurangan : tepi daun muda mengalami klorosis, kuncup muda akan mati, perakaran kurang sempurna

  1. Magnesium (Mg) :membentuk hijaudaun yang sempurtna, membentuk karbohidrat, lemak, minyak-minyak, pengangkutan pospat dalam tanaman, kandungan pospat dalam tanah dapat meningkatkan jumlah Mg.

Kekurangan : daun tua mengalami klorosis ada bercak-bercak cokelat, daun yang mulanya hijau menjadi kekuningan dan tanpak pucat, pada tanaman berbiji daya tumbuh biji lemah

  1. Belerang (S) : Pembentukan bintil akar, membantu pertumbuhan anakan.

Kekurangan : pada seluruh daun muda akan berubah menjadi hijau muda yang tidak merata, mengilat agak keputihan, dan menjadi kuning-kuning hijau,batang pendek, kerdil dan kurus.

  1. Klor (Cl) : memperbaiki dan meninggikan hasil kering tanaman .

Kekurangan : tanaman tidak produktif, pemasakan buah lambat, daun keriput.

  1. Besi (Fe) : pernafasan tanaman, pembentukan hijau daun terutama pada tanah yang mengandung banyak kapur.

Kekurangan : warna kuning pada daun, terlebih daun muda, pertumbuhan seolah terhenti, daun berguguran, akhirnya mati mulai dari pucuk, tanaman jarang sekali kekurangan zat ini.

  1. Mangan : memperlancar proses asimilasi.

Kekurangan : tanaman menjadi kerdil terutama untuk tomat, seledri, kentang, jeruk,tembakau dan kedelai, warna kekuningan dan merah pada daun.

  1. Tembaga (Cu) : mendorong terbentuknyahijau daun.

Kekurangan : ujung daun layu, sering ditemukanpada tanah-tanah organic yang agak masam, banyak terdapat pada tanamanjeruk dan sayur.

  1. Boron (B) : mengangkut karbohidrat kedalam tubuh tanaman dan mengisap unsure kalsium,menaikkan mutu tanaman sayuran dan buah.

Kekurangan : gejala klorosismulai dari bawah , mongering, mati,daun yang baru muncul menjadi kerdil,kuncup mati dan bewarna hitam, menimbulkan penyakit fisiologis, khusus tanaman sayuran, tembakau dan apel, pada jagung tongkolnya bisa tanpa biji.

  1. Molibdenum (Mo) : sama dengan tembaga berguna bagitanaman jeruk dan sayuran.

Kekurangan : daun keriput dan mengering, umumnya pada tanaman sayur

  1. Seng (Zn) : membentuk hormone tumbuh.

Kekurangan :daun kuning atau merah atau bewarna aneh, jelek bagi tanaman sayuran, buah dan biji-bijian jika kekurangan unsur ini.

Teknik Pemupukan

Cara pemberian pupuk sanagat tergantung pada jenis tanaman yang kita tanam, berdasarkan hal ini ada 3 cara dalam pemberian pupuk yaitu :

  1. Ditabur atau di sebar : untuk pupuk berupa butiran, atau serbuk, keseluruh lahan, untuk tanaman yang jaraktanamnya rapat atau tidak teratur dan perakaranya dangkal seperti padi sawah. Kelemahan cara ini gulma akan cepat tumbuk, kurang mengenai sasaran, sering terbawa air meskipun sudah diinjak-injak setelah di tabur.
  2. Diletakan diantara larikan atau barisan : ditempatkan diantara larikan tanaman kemudian tutup dengan tanah cara ini sangat baik dan umum dilakukanpetani digunakan untuk tanaman yang di tanam secara teratur dengan jarak yang lebih leluasa seperti pada jagung dan kacang tanah,untuk pemakaian pupuk urea sanga baik teknik ini karena nitrogen yang mudah menguap bisa diatasi.
  3. Ditempatkan didalam lubang : umumnya dilakukan untuk tanaman tahunan seperti cengkeh, buah-buahan, lubang untuk pupuk dibuat sedalam 30 cm letak lubang persis di bawah tajuk disekitar batang tanaman, masukan pupuk dan tutup dengan tanah, pada tanaman muda lubang cukup di buat sedalam 10 cm

Dosis Pemupukan

  1. Bawang Merah, pupuk dasar pupuk kandang atau kompos 20 ton/ ha atau 2 kg/ m2, tambah pupuk KCl 200 kg/ ha diberi sebelum tanam. Setelah tumbuh tanaman di pupuyk dengan urea atau ZA 250-350 kg/ha, KCl 75 kg/ha TPS 250 kg/ha, pemberian di benamkan dengankedalam 5 cm, urea dan Za berikan 2 kali jangan sampai mendekati usia 25 – 35 hari, karena pad usia ini telah terjadi pembentukan umbi.
  2. Bawang daun, pupuk kandang atau kompos sebagai pupuk dasr 10 – 15 ton/ha sebelum tanam tebar merata pada tanah aduk, pupuk yang banyak adalah urea dan Za. Pemberian setelah tanam 2-4 minggu Za 3 g/ tanaman (600kg/ha), urea 1.5 g/tanaman (300kg/ha), pemberian cukup diletakana dikanan kiri tanaman tutup dengan tanah
  3. Bawang Putih , pupuk kandang atau kompos sebagai pupuk dasar 20 ton/ha, atau 2 kg/m2 , pupuk Za 450 kg/ha, TSP 150 kg/ha, ZK 150kg/ha dikasih pada saat penyiangan pertama, pupu ini campur sebelum digunakan dosis setiap tanaman 4 gram, berikan disekitar tanaman dan tutup, bisa diganti dengan NPK (15-15-15) sebanyak 1.600 kg/ha(setara dengan 192 kg urea, 192 kg TSP, 272 kg KCl). Pemberian 1 dilakukan sebelum tanam sebanyak 1.000 kg ditabur diantara diantara barisan tanaman,pemberianke 2 saat tanaman berumur sebulan sebanyak 600 kg, pemberian 1 dapat di kombinasi dengan kompos.
  4. Bayam, pupuk kandang 10-15 ton/ha, setelah bibit setinggi 5 cm berikan pupuk urea 10 g/m2 atau ZA 20 g/m2, pemberian dg cara disiramkan pada tanah sekitar 5 cm dari barisan tanaman, sebelum disiram pupuk dilarutkan dalam air agar mudah diserap akar. Dosisnya 2.5 g pupuk per 0.1 liter air, penyiraman jangan mengenai tanaman. Untuk meningkatkan kualitas dapat ditambahkan TSP dan KCl masing-masing 50 kg/ha.
  5. Buncis, pupuk kandang 10 ton/ha, untuk pupuk dasar ditambah pupuk urea 375 kg/ha, TSP atau SP36 300 kg/ha, KCl 225 kg/ha.
  6. Cabe merah atau cabe rawit pupuk dasr 1.5 – 2 ton/ha, setelah umur 2 bulan diberi ZA 100 kg/ha, DS 300 kg/ha, ZK 100 kg/ha atau pupuk urea 100 kg/ha, TSP 500 kg/ha dan KCl 300 kg/ha, ditabur 5 cm dari batang tanaman, tutup dg tanah. Dapat juga diberi pupuk NPK sebanyak 1 ton / ha ,pemberian 2kali pada umur 2 bulan , dan saat pendangiran.
  7. Cabe merah besar hibrida dan cabe keriting hibrida, pupuk dasr, pupuk kandang atau kompos 20 – 30 ton /ha, dolomite 2 ton, ZA 400 kg, urea 240SP-36 560 kg, KCl 400 kg, Borate 20 kg. Dolomit ditebarkan merata setelah tanah diolah membentuk bedengan, 1 minggu kemudian tabur pupuk kandang, aduk hingga tercampur tanah, 1 minggu kemudian tebar pupuk kimia, tutup dengan mulsa,untukpupuk susulan, tanaman di berikan 1¤4 pupuk dasar kimia diaplikasi 2 kali umur 50 hari dan umur 70 hari, agar produksi lebih baik tanaman umur 105 hari dan 120 hari diberikan larutan NPK (15-15-15) dengan konsentrasi 4 g/l air, setiap tanaman di beri 250 ml.

Minggu, 30 Agustus 2009

Pelatihan Produksi Jamur dari Kultur Murni sampai Panen

PENDAHULUAN
Jamur merupakan tanaman yang berinti, berspora, tidak berklorofil berupa sel atau benang-benang bercabang. Karena tidak berklorofil, kehidupan jamur mengambil makanan yang sudah dibuat oleh organisme lain yang telah mati Jamur tiram bila kita budidayakan akan mendapat manfaat berganda. Selain rasanya lezat mengandung gizi yang cukup besar manfaatnya bagi kesehatan manusia sehingga jamur tiram dapat dianjurkan sebagai bahan makanan bergizi tinggi dalam menu sehari- hari.
Jamur tiram atau Oyster mushroom mengandung protein 5,94 %; karbohidrat 50,59 %; serat 1,56 %; lemak 0,17 % dan abu 1,14 %. Selain kandungan ini, Setiap 100 gr jamur tiram segar ternyata juga mengandung 45,65 kalori; 8,9 mg kalsium: 1,9 mg besi; 17,0 mg fosfor. 0,15 mg Vitamin B1; 0,75 mg vitamin B2 dan 12,40 mg vitamin C. Dari hasil penelitian kedokteran secara klinis, para ilmuwan mengemukakan bahwa kandungan senyawa kimia khas jamur tiram berkhasiat mengobati berbagai penyakit manusia seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kelebihan kolesterol, anemia, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan polio dan influenza serta kekurangan gizi.
Secara sosial budaya, jamur tiram, merupakan bahan pangan bergizi, berkhasiat obat yang lebih murah dibandingkon obat modern. Secare ekonomis merupakan komoditas yang tinggi harganya yang layak di budidayakan secara komersil.

Karena itu, melalui pelatihan Produksi Total Jamur yang kami tawarkan ini, diharapkan peserta dapat melakukan Budi Daya Jamur mulai dari pembuatan biakan murni, pembuatan bibit jamur, media-tanam dan sterilisasi, sampai pemeliharaan dan pemanenan.


PAKET PELATIHAN
Ada tiga macam paket pelatihan Budidaya Jamur yang kami tawarkan :


PAKET -UTAMA
I. Kultur Koleksi





- Isolasi jamur - Pembuatan media - Sterilisasi - Inokulasi - Koleksi stok kultur - Pembuatan
media - Pembuatan stok koleksi - Cara penyimpanan


II. Pembuatan Starter Jamur
- Pembuatan media starter - Sterilisasi - Inokulasi biakan jamur ke media starter - Inkubasi


III. Pembuatan Media Tanam (log)
- Pencampuran bahan media tanam - Pemeraman - Pembentukan log - Pasteurisasi
- Inovasi Media Tanam, untuk meningkatkan hasil panen.

IV. Inokulasi ke dalam Log
- Inkubasi miselium - Inkubasi untuk pembentukan tubuh buah


V Pemeliharaan dan Pemanenan

- Inovasi sistim pertumbuhan untuk meningkatkan hasil panen

WAKTU PELATIHAN : 4 x Pertemuan (Setiap Sabtu)

KEUNGGULAN :
Selesai pelatihan, dapat mengisolasi , mengoleksi dan memproduksi semua jenis jamur secara komersial, disamping membuat media tanam yang bervariasi, membuat dan memelihara baglog, teknik-teknik penaman, dll.


BIAYA PAKET-UTAMA:
Rp. 150.000.000,- (Netto) (Seratus lima puluh juta rupiah)
Maksimal :Peserta 10 orang

TERM OF PAYMENT:
50% DP min. 3 hari sebelum mulai
25% akhir pertemuan ke-2
25% setelah pertemuan terakhir
Bank Transfer :
BCA Rek No. 295 1840 213 a/n Marindo Palar


PAKET ALTERNATIF-1

I. Pembuatan Starter Jamur
- Pembuatan media starter - Sterilisasi - Inokulasi biakan jamur ke media starter - Inkubasi

II. Pembuatan Media Tanam (log)
- Pencampuran bahan media tanam - Pemeraman - Pembentukan log - Pasteurisasi
- Inovasi Media Tanam, untuk meningkatkan hasil
III. Inokulasi ke dalam Log
- Inkubasi miselium - Inkubasi untuk pembentukan tubuh buah

IV. Pemeliharaan dan Pemanenan
- Inovasi sistim pertumbuhan, untuk meningkatkan hasil panen


WAKTU PELATIHAN : 3 x Pertemuan (Setiap Sabtu)

KEUNGGULAN :
Selesai pelatihan, dapat mengetahui dan memparktekan membuat media tanam yang bervariasi, , inokulasi kan ke media tanam, membuat dan memelihara baglog, teknik-teknik penaman, dan cara produksi komersial

BIAYA PAKET-ALTERNATIF-1
Rp. 50.000.000,- (Netto) (Lima Puluh Juta Rupiah)
Maksimal :Peserta 10 orang

TERM OF PAYMENT:
50% DP min. 3 hari sebelum mulai
25% akhir pertemuan ke-2
25% setelah pertemuan terakhir
Bank Transfer :
BCA Rek No. 295 1840 213 a/n Marindo Palar


PAKET ALTERNATIF-2
I. Pembuatan Media Tanam (log)
- Pencampuran bahan media tanam - Pemeraman - Pembentukan log - Pasteurisasi

- Inovasi Media Tanam, untuk meningkatkan hasil


II. Inokulasi ke dalam Log
- Inkubasi miselium - Inkubasi untuk pembentukan tubuh buah


III. Pemeliharaan dan Pemanenan

- Inovasi Sistim Pertumbuhan untuk meningkatkan hasil Panen.

WAKTU PELATIHAN : 2 x Pertemuan (Setiap Sabtu)

KEUNGGULAN :
Selesai pelatihan, dapat mengetahui cara membuat media tanam dan inokulasi ke media tanam, dan cara produksi komersial.

BIAYA PAKET-ALTERNATIF-2
Rp. 32.500.000,- (Netto)
(Tiga Puluh Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
Maksimal : Peserta 10 orang

TERM OF PAYMENT:
50% DP min. 3 hari sebelum mulai
50% akhir pertemuan
Bank Transfer :
BCA Rek No. 295 1840 213 a/n Marindo Palar

Semua Biaya Paket termasuk :
Training-Workshop Kit
Biaya praktek laboratorium (khusus Paket Utama)
Snack + Coffe/Tea (2x)
Makan Siang (1x)
Sertifikat

PENGAJAR
1. Ir. Ernie Yuniarti, MSi
2. Dra RosmimikRasul, MSi
3. Praktisi Jamur (Undangan)

Demikian proporsal ini kami sampaikan, semoga berkenan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih
Hormat kami,

Drs. Marindo Palar, MM
Direktur

Sabtu, 29 Agustus 2009

Dari Majalah TRUBUS Agustus 2009 - MARROS Seeding Block

Awal Hidup di Sini
Oleh trubusid_admindb
Sabtu, Agustus 01, 2009 06:46:14
Klik: 64


BENTUKNYA MIRIP BRIKET ALIAS BAHAN BAKAR ASAL SAMPAH, TINGGI 15 CM DAN BERDIAMETER 10 CM. PERSIS DI TENGAH-TENGAHNYA TUMBUH BIBIT CABAI DENGAN 5 DAUN. ITULAH BLOK PEMBENIHAN YANG TERBUAT DARI DEDAUNAN KERING.
ROSMIMIK RASUL LANGSUNG MEMASUKKAN BLOK ITU KE LUBANG TANAM. PRAKTIS, BIBIT TUMBUH SUBUR, SEKALIGUS RAMAH LINGKUNGAN.


Disebut praktis lantaran pekebun langsung dapat menanam blok itu. Bandingkan bila para pekebun memanfaatkan polibag untuk pembenihan. Ketika memindahtanamkan bibit ke lahan, mereka harus menyobek plastik yang sulit terurai itu. Plastik butuh ratusan tahun untuk bisa terurai. Oleh karena itu penggunaan blok pembenihan juga ramah lingkungan. Rosmimik Rasul membuat blok pembenihan itu setahun terakhir.

Pekebun sayuran organik di Desa Ciwalen, Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, itu membuat 3 jenis blok pembenihan. Masing-masing berukuran tinggi 15 cm, 20 cm, dan 30 cm dengan diameter berturut-turut 10 cm, 15 cm, dan 20 cm. Blok pembenihan pertama dan kedua ia gunakan untuk benih tanaman tak berbatang keras seperti cabai, tomat, kacang panjang, dan nilam. Sedangkan blok ketiga yang paling besar berdiameter 20 cm untuk pembenihan tanaman keras seperti poulownia, kelapasawit, dan sengon.

Menurut Ir Rudy Purwadi, pekebun cabai sekaligus pengamat pertanian di Bogor, Jawa Barat, penggunaan blok pembenihan dari kompos, 'Itu inovasi bagus. Serasah kompos mengandung nutrisi yang memadai untuk pertumbuhan benih,' kata Rudy. Kadar fosfor dan nitrogen yang diperlukan benih untuk tumbuh tercukupi di blok pembenihan. Sebab, umur pembenihan relatif singkat, hanya 20 hari.
Daun kering sampah kerap menjadi masalah lingkungan. Rosmimik mengatasi persoalan itu dengan membuat blok pembenihan berbahan baku daun-daun kering. 'Daripada daun-daun dibakar menjadi abu, lebih baik diolah menjadi kompos untuk seeding block,' ujar alumnus Institut Pertanian Bogor itu.
Sampah tumbuhan lain juga berpeluang sebagai bahan baku. Perempuan 47 tahun itu memanfaatkan daun-daun jambu air, mangga, dan polouwnia yang berguguran di halaman seluas lapangan voli. Ia kemudian mengumpulkan daun-daun itu di bak semen berukuran 3 m x 3 m x 1 m di samping rumah. Petani sayuran organik itu kemudian menambahkan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1. Jika sampah 2 kg, ia memberikan 1 kg kotoran ternak.
Selain itu ia menambahkan bioaktivator alias mikroorganisme perombak bahan organik. Di pasaran banyak tersedia bioaktivator seperti EM4 dan Promi. (Tapi Rosmimik menggunakan Bioaktivator formulasi sendiri, yang diberi nama MARROS Bio-Activa. Untuk 1 ton bahan baku, kelahiran 1 Juni 1962 itu menambahkan 1 liter MARROS Bio-Activa.) Rosmimik juga menambahkan mikroba pemicu hormon tumbuh pada perakaran. Sayang, Rosmimik enggan menyebutkan jenis mikroba pemicu pertumbuhan akar itu.
Di bak itu sampah dibiarkan selama sepekan sebelum akhirnya ia pindahkan ke dalam bak lain. Tujuan pemindahan untuk membalik kompos, yang semula di bagian bawah berpindah ke atas dan sebaliknya. Dengan demikian proses pemasakan kompos merata. Di bak kedua itu kompos juga dibiarkan sepekan. Perekat
Selama 2 pekan sampah-sampah itu menjadi kompos berwarna kecokelatan. Rosmimik menghancurkan kompos itu dengan mesin penggiling. Hasil gilingan berupa serbuk kompos halus merupakan bahan baku blok pembenihan. Untuk membuat blok pembenihan, Rosmimik mencampur 7 kg serbuk kompos dan 200 ml perekat terbuat dari kanji. Fungsi perekat agar kompos tetap utuh dan tak mudah berhamburan.
Ia lalu memasukkan bahan yang tercampur sempurna itu ke dalam cetakan dan menekan dengan mesin penekan manual. Persis membuat briket. Tujuannya supaya padatan blok yang terbentuk menjadi lebih kuat. Untuk ukuran diameter 20 cm dan tinggi 30 cm menghasilkan 8 blok pembenihan. Kompos yang sudah dicetak menjadi blok itu kemudian ia keringkan di bawah sinar matahari selama 1-2 pekan.
Sebelum digunakan, Rosmimik merendam semua permukaan blok pembenihan dalam air selama 5 menit. Blok yang semula berwarna cokelat berubah menjadi kehitaman. Ketika itulah blok siap pakai untuk menyemai benih. Rosmimik memasukkan sebuah benih ke dalam lubang tanam di tengah blok. Kemudian ia menutup lubang tanam itu dengan kompos atau tanah. Sedangkan air bekas rendaman blok ia gunakan untuk menyirami benih.
'Benih disiram setiap pagi dan sore hingga semua bagian blok basah,' kata Rosmimik. Satu liter air bekas rendaman blok ia tambahkan dengan 10 liter air bersih. Campuran air itulah yang digunakan untuk menyirami benih saat baru ditanam. Untuk penyiraman selanjutnya dapat menggunakan air biasa dan dilakukan sampai benih siap tanam. Dengan blok, selama pembenihan ia tidak perlu menggunakan pupuk. Sebab, blok mengandung unsur hara yang diperlukan bibit untuk tumbuh dan berkembang. (Ari Chaidir)

Sumber :
http://www.trubus-online.co.id/members/ma/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=12&artid=1924:
(dengan sedikit modifikasi dan penambahan gambar)

Catatan dari kami :Seeding Block yang dibicarakan oleh majalah TRUBUS ini adalah MARROS Seeding Block, yang diproduksi oleh CV.MARROS LESTARI bekerja sama dengan PT. PHALESTINA sebagai penyedia bahan baku. Saat ini sedang dilakukan penelitian lanjutan terhadap MARROS Seeding Block. Diharapkan dalam 3 bulan ini, penelitian lanjutan ini selesai. Setelah itu MARROS Seeding Block akan diproduksi secara massal untuk kebutuhan pembibitan Anda.

Salam,

Marindo Palar

Kamis, 09 Juli 2009

MARROS Bio-Activa


Secara tradisional, kompos dibuat dengan menimbun bahan-bahan organik limbah pertanian, atau limbah rumah tangga, atau limbah pasar, kedalam tanah. Kemudian tunggu sampai 4-6 bulan, maka jadilah kompos. Tapi waktu selama 4-6 bulan waktu yang sangat lama bagi Anda, yang sangat menghargai waktu. Kalau Anda petani, waktu sebegitu lama menjadi kendala besar. Karena itu orang membuat kompos dengan menggunakan teknologi mikrobiologi.
Yaitu dengan jalan mengiolasi MO yang sangat banyak macamnya dialam. Setelah dapat di isolasi, ditumbuhkan, sehingga didapatkan monokultur MO.
MO-MO yang di monokulturkan kemudian dicoba untuk hidup berdampingan. Apakah mereka bisa hidup rukun dan damai, atau saling bunuh ?.

Kalau bisa hidup damai, berdampingan, tanpa saling bunuh, harus di catat, pada kondisi bagaimana itu bia terwujud. Kalau semuanya sudah diketahui, maka dibuatlah mereka, para MO tersebut dalam jumlah besar, untuk kemudian digunakan dalam proses pengomposan.

Itulah yang sering disebut dengan bio-aktivator. Dengan bio-aktivator, proses pengomposan bisa berlangsung dalam 2 - 4 minggu saja. Bandingkan kalau dengan cara tradisioil, yang membutuhkan waktu 4-6 bulan.

Kami telah berhasil memformulasikan suatu bio-aktivator unggul, untuk proses pengomposan ataupun produksi pupuk organik plus. Itulah MARROS Bio-Activa.


MARROS Bio-Activa berisi MO asli Indonesia, bukan produk impor yang kemungkinan tidak cocok dengan kondisi Indonesia. Kami telah membuatnya unggul, dalam artian, tidak manja, dapat bersaing hidup dengan MO lain yang terdapat dalam bahan organik yang akan Anda jadikan kompos atau bahan baku pupuk organik lainnya.
Mereka juga akan mampu bertahan hidup, bersaing dengan MO yang "ganas-ganas" yang terdapat dalam tanah, sehingga MO yang terdapat dalam MARROS Bio-Activa, akan tetap berperan menguraikan bahan-bahan organik yang terdapat dalam tanah, sehingga menjamin unsur hara tersedia bagi tanaman Anda.

Setelah diioslasi, diperbanyak sampai sejumlah yang kita butuhkan. Tapi kalau Anda butuh, saya bisa membuatkan untuk Anda dalam jumlah yang Anda butuhkan.

Silahkan menghubungi kami di :

CV.MARROS LESTARI, Jl. Sriwijaya C3-17, Cimanggu Permai, Bogor 16161, Telp/Fax 0251 8330345, Email : mailto:marroslestari@yahoo.com HP 087 870 140 732 - 087 771 160 237



Terima kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 12 Juni 2009

MARROS LESTARI SOLE AGENT FOR PHALESTINA


Saya khawatir, begitu membaca kata-kata PHALESTINA, yang tergambar dikepala Anda, adalah Yasser Arafat. Bukan....bukan itu.., bukan negara Palestina, yang saya maksudkan disini. PHALESTINA yang saya maksudkan adalah sebuah perusahaan yang bernama PT. Pasirhuni Agro Lestari Indonesia, yang kemudian disingkat menjadi PT. PHALESTINA.

Perusahaan yang berlokasi Kp Pasirhuni, Desa Ciwalen, Cipanas ini memproduksi "Organic-Based Fertilizer".
Produk nya bermacam-macam, diantaranya :

PhOSta (Pasirhuni Organik Standard), ini merupakan pupuk organik berbentuk granul, memenuhi spesifikasi Deptan, yg tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian No.:02/Pert./HK.060/2/2006 tentang Pupuk Organik dan Pembenah Tanah. PhOSta memiliki beberapa varian, yaitu : PhOSta Reguler, PhOSta Plus + dan PhOSta Plus ++, diperuntukan sebagai pupuk dasar untuk lahan pertanian/perkebunan. Masing-masing varian dibedakan dengan kandungan Mikroorganisme dan bahan additive alamiah yang terdapat didalamnya. Dijamin akan memperbaiki kualitas lahan pertanian dan perkebunan.

PhOrganik (Pasirhuni Organik), adalah pupuk organik yang sama dengan PhOSta, tapi ditujukan untuk segmen yang berbeda dengan PhOSta. PhOrganik diproduksi dalam dua kelas, yaitu PhOrganik Reguler dan PhOrganik Exclusive.
PhOrgenta (Pasirhuni Organik Nitrogen Phospat Kalium), merupakan pupuk semi organik, untuk pupuk lanjutan pada masa pertumbuhan tanaman pertanian. PhOrgenta diproduksi dalam bentuk PhOrgenta-6 dan PhOrgenta-8. PhOrgenta-6, mengandung C-organik min.7%, dan NPK masing-masingnya min. 6%, sedangkan PhOrgenta-8, mengandung C-organik min. 6% dan NPK masing-masingnya min. 8%.

PhuSpa, (Pasirhuni Super Phospat) adalah pupuk lanjutan bagi tanaman pertanian dan perkebunan, terutama pada masa berbunga dan mulai berbuah. Produksi saat ini berupa PhuSpa-20. PhuSpa-20 berbentuk granul, dengan kandungan P2O5 min. 20%, yang erasal dari pospat alam. PT. PHALESTINA mampu membuatkan untuk Anda, PhuSpa-18 atau PhuSpa-16, sesuai kebutuhan Anda.

PhuSpaganik (Pasirhuni Super Phospat + Organik), adalah pupuk lanjut bagi tanaman pertanian dan perkebunan, pada masa berbunga dan mulai berbuah, terutama untuk lahan yang miskin bahan organik. Produksi saat ini berupa PhuSpaganik-16, dengan C-organik min 5% dan P2O5 min 16%. Sedang dalam pengembangan untuk PhuSpaganik-18, yang akan mengandung C-organik min 5% dan P2O5 18%.

PT. PHALESTINA juga dapat membuatkan untuk Anda, pupuk organik granul, dan Anda bisa memberikan merek Anda sendiri, seperti yang dilakukan oleh CV. MARROS LESTARI.

CV. MARROS LESTARI, disamping memasarkan produk-produk PT. PHALESTINA, juga membeli pupuk organik granul dari perusahaan ini dan memberi merek sendiri, yaitu MORGANIK.

Kalau Anda berminat dengan produk-produk ini, Anda tahu dimana saya bisa dihubungi.
-Terima kasih-
































































































































































































































































































Senin, 25 Mei 2009

CV MARROS LESTARI

Dear All,
Untuk memudahkan komunikasi bisnis untuk mendapatkan produk-produk yang kami tawarkan, Anda semua dapat dengan mudah menghubungi kami :

CV.MARROS LESTARI.
Jl. Sriwijaya C3/17
Cimanggu Permai
Bogor 16161
Telp/Fax 0251 8330345
HP : 087870140731 atau 087870140732



Kalau Anda ingin membuat kompos atau pupuk organik, kami sediakan Bio-Activator unggul, yaitu MARROS Bio-Activa.





MARROS Bio-Actova adalah Bio-Actovator yang berisi Micro Organisme Penyubur Tanah, Perombak Bahan Organik, dan lain-lain.
Cukup gunakan 1 L MARROS Bio-Activa untuk 1 ton Bahan Baku Kompos atau Pupuk Organik Anda.



Disamping itu kami juga dapat menyediakan Pupuk Organik berbentuk Granul untuk tanaman Hias Anda. atau untuk Pupuk Organik untuk rumput lapangan Golf.







Hubungi kami segera :
CV. MARROS LESTARI, Jln. Sriwijaya C3/17
Cimanggu Permai, Bogor 16161, telp/fax 02518330345
Email : marroslestari@yahoo.com HP : 087870140732